DAMPAK PELATIHAN MP3 untuk
KINERJA PENYULUH, PETANI dan
LEMBAGA PENYULUHAN
Dalam
rangka menghasilkan sumberdaya manusia pertanian yang tangguh dan profesional,
kreatif, inovatif, kredibel dan berwawasan global, dilakukan strategi pertama,
di bidang pelatihan pertanian, antara lain pengembangan pola, system dan metode
pelatihan, kedua pengembangan jejaring kerjasama pelatihan pertanian, sedangkan
strategi di bidang penyuluhan pertanian salah satunya adalah, pemberdayaan
Balai Penyuluhan Pertanian sebagai homebase dan basis pengembangan
profesionalisme penyuluh pertanian, peningkatan kualitas dan kuantitas penyuluh
pertanian.
Sejak
tahun 2004 Badan pengembangan SDM Pertanian mengembangkan pelatihan metodologi
penyuluhan pertanian partisipatif yang lebih dikenal dengan pelatihan MP3.
Pelatihan MP3 merupakan salah satu upaya pengembangan penyelenggaraan Diklat
yang ingin menghasilkan seorang Penyuluh Pertanian yang dalam melaksanakan
tugasnya selalu memanfaatkan teknologi yang akrab dengan petani dan
lingkungannya.
Diklat
MP3 telah dilaksanakan di Propinsi, yang diawali dengan sosialisasi di tingkat
kabupaten dengan mengundang unsur dari pemerintah daerah, pejabat
dinas/instansi lingkup terkait, stake holder, petani dan calon peserta di masing-masing
kabupaten secara partisipatif, dengan mendapat respon yang sangat baik,
diantaranya adalah adanya sharing dalam pembiayaan antara pemerintah daerah
dengan Badan Pengembangan SDM Pertanian (Balai pelaksana pelatihan).
Hasil
evaluasi yang dilaksanakan kepada purnawidya (alumni) pelatihan, para penyuluh
pertanian telah menyusun dan menerapkan materi dalam kegiatan penyuluhan
pertanian sesuai dengan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian (RKPP), adapun
materi yang dihasilkan dan diterapkan dalam kegiatan penyuluhan pertanian
sebanyak 370 materi teknologi spesifik lokalita kepada 2.165 orang petani.
Follow
up dari kegiatan ini para penyuluh pertanian telah melakukan sosialisasi kepada
279 penyuluh lain yang tidak mengikuti pelatihan MP3 serta tergali dan tersusun
355 informasi (aspek khas) dari 355 petani oleh 68 penyuluh.
Manfaat yang dirasakan
oleh penyuluh pertanian, petani, kelompok tani serta lembaga penyuluhan adalah
sebagai berikut:
Manfaat Bagi Penyuluh : adalah meningkatnya
profesionalisme dalam melaksanakan tugas penyuluhan, memahami dan menguasai
metodologi partisipatif
menambah kreatifitas dalam memperoleh
materi, menyusun dan menyajikannya bertambahnya alat dan media kelengkapan
penyuluhan pertanian meningkatnya kemampuan komunikasi
Manfaat bagi petani dan Kelompok tani :
meningkatnya pengetahuan dan kemajuan dalam penguasaan teknologi, meningkatnya
kreatifitas petani dalam mengenal potensi diri dan lingkungan, bangga bahwa
teknologinya bermanfaat bagi lingkungan masyarakatnya, mampu menyusun
perencanaan dan penerapan teknologi, meningkatnya nilai tambah usahatani,
meningkatkan kemitraan, meningkatnya kemandirian petani dan kelompok tani
memperluas jejaring komunikasi dan jejaring pemasaran antar petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar